Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Fikrah

Apa Yang Dimaksud Dengan Mengikuti Generasi Salaf?

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Generasi salaf biasanya merujuk pada Shahabat, Tabi’in dan Atba’ Tabi’in, serta yang di-ilhaq pada tiga generasi ini karena dekatnya masa dan dekatnya kualitas mereka, seperti Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal.

Berbicara “ikut salaf”, maka jika yang dimaksud adalah ijma’ (kesepakatan) mereka, maka ini sangat jelas. Ijma’ salaf adalah dalil dan hujjah. Bahkan ijma’ para ulama di zaman apapun, salaf maupun khalaf, adalah hujjah yang wajib diikuti.

Sedangkan jika yang dimaksud adalah pendapat sebagian salaf, maka ini perlu diperinci. Jika yang dimaksud adalah Shahabat, maka qaul Shahabi (pendapat satu orang Shahabat) itu hujjah menurut sebagian ulama, sedangkan menurut sebagian yang lain, tidak. Dan bahasan tentang qaul Shahabi ini sangat panjang untuk diurai.

Adapun pendapat salah satu atau beberapa orang Tabi’in dan Atba’ Tabi’in, atau para ulama setelah mereka, bukanlah hujjah. Jadi, kita tidak bisa mewajibkan semua orang untuk mengikuti perkataan Hasan Al-Bashri, Al-Qasim bin Muhammad, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i, Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, atau yang lainnya. Perkataan mereka harus ditimbang dengan dalil, bukan malah dijadikan dalil.

Namun dari sisi lain, boleh dikatakan, generasi salaf pemahamannya terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah serta diin Islam secara keseluruhan, lebih baik dari generasi setelah mereka. Karena itu misalnya, Tafsir Tabi’in seringkali dikutip di kitab-kitab Tafsir. Sebagaimana pendapat fiqih generasi salaf juga sering dikutip, baik di kitab fiqih maupun Hadits, yang menunjukkan ia punya keistimewaan tersendiri.

Bahkan jika cara beragama Salaf dengan khalaf terjadi kontradiksi, maka kita diperintahkan untuk mengikuti Salaf dan meninggalkan kebid’ahan khalaf. Namun perlu diberi catatan di sini, bahwa berbeda tak selalu berarti kontradiksi. Berbeda mungkin karena berbeda zaman dan kebutuhan, sehingga fatwa dan penjelasan berbeda, dan ini bukan kontradiksi dan tak perlu dipertentangkan.

Wallahu a’lam.

Leave a Reply