Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Fatwa Ulama

Hukum Shalat Jum’at Di Rumah Secara Online

Pertanyaan:

Apa hukum shalat Jum’at di rumah secara online?

Jawaban:

Alhamdulillah, wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du.

Ada sejumlah pertanyaan yang masuk ke Lajnah tentang hukum melaksanakan khutbah dan shalat Jum’at dalam jumlah minimal di masjid, dan menyiarkannya secara langsung kepada penduduk, agar mereka bisa mendengarkan khutbah kemudian ikut shalat Jum’at bersama imam secara online di rumah-rumah mereka. Hal itu untuk menghindari berkumpulnya orang-orang dalam jumlah besar, mengikuti arahan pemerintah dan mencegah tersebarnya wabah virus corona.

Dan jawabannya adalah, seluruh madzhab yang mu’tabar menyatakan tidak boleh ada pemisah antara shaf-shaf shalat dengan jarak yang sangat jauh bermil-mil dan disekat oleh puluhan jalan dan bangunan. Meski mereka sepakat bahwa adanya pemisah antar shaf yang pendek menurut ‘urf tidak masalah, dan mereka berbeda pendapat tentang pemisah berupa dinding tembok, jalan, sungai dan semisalnya, serta sebagian mereka yang menganggap batas maksimal jarak antar shaf yang dibolehkan adalah sekitar 300 hasta, atau setara dengan 500 kaki, namun mereka semua sepakat bahwa jika jarak pemisah antar shaf itu terlalu jauh, tidak diperbolehkan, dan itu membuat shalat Jum’atnya tidak sah. Inilah yang diamalkan oleh umat Islam dan difatwakan dalam empat madzhab yang diikuti, dan ia hampir teranggap sebagai ijma’ ‘amali (amal yang disepakati oleh para ulama).

Selain itu, shalat yang dilakukan tiap individu atau beberapa orang di rumah, bermakmum pada imam di masjid, secara online, menyelisihi tujuan Asy-Syari’, yang bertujuan mengumpulkan dan mempertemukan orang-orang untuk shalat berjamaah di satu tempat. Ditambah lagi, shalat Jum’at online ini terbuka kemungkinan terjadinya gangguan siaran, terputus atau tertunda, sehingga makmum terlambat mengikuti ruku’ dan sujud imam.

Salah satu mafsadah yang juga mungkin terjadi dari shalat Jum’at secara online ini, orang-orang akan tetap mengikuti shalat Jum’at secara online melalui tv di rumah-rumah mereka, meski uzur wabah virus corona sudah berakhir, dan itu akan menghilangkan keagungan shalat Jum’at. Juga, tujuan Asy-Syari’ dalam pensyariatan shalat Jum’at, yaitu agar kaum muslimin berkumpul di satu tempat, tidak akan terwujud.

Perlu diketahui, tidak masalah imam khutbah Jum’at di masjid dan diikuti sejumlah kecil orang, sesuai yang diizinkan oleh protokol kesehatan yang berlaku, meskipun hanya tiga orang makmum, dan khutbah tersebut disiarkan via internet ke pemukiman di sekitar masjid, agar para penduduk bisa mendapatkan faidah dari khutbah tersebut. Namun saat shalat Jum’at akan dilakukan, orang-orang yang di rumah ini tidak ikut shalat Jum’at, tapi shalat zhuhur empat rakaat di rumah mereka masing-masing, baik sendirian maupun berjamaah bersama keluarga yang diimami oleh salah seorang di antara anggota keluarga.

Semoga Allah memberikan taufiq atas umat Islam kepada ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih, wa shallallahu ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Fatwa Lajnah Daimah Lil Ifta Bi Majma’ Fuqaha Asy-Syari’ah Bi Amrika

Diterjemahkan dari: https://www.amjaonline.org/fatwa/ar/87735/حكم-صلاة-الجمعة-في-البيت-عبر-البث

Penerjemah: Muhammad Abduh Negara

Teks asli:

حكم صلاة الجمعة في البيت عبر البث

السؤال

ما حكم صلاة الجمعة في البيت عبر البث ؟

الإجابة

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله ، وبعد

فلقد ورد للجنة عددٌ من الأسئلة حول حُكمِ إقامة خُطبة وصلاة الجمعة بالحدّ الأدنى في المسجد مع نقْلِها على الهواء مباشرةً لأفراد الجالية ليستمعوا للخطبة ثم يقتدوا بالإمام عبر البث وهم في منازلهم، وذلك لتجنّب التجمّعات الكبيرة بناءً على توصية السلطات ومنعاً لانتشار وباء كورونا.

والجواب هو أنه لا يجوز في أي مذهب معتبر أن يكون الفاصل بين الصفوف مسافات تقدر بالأميال وعشرات الحواجز من الطرق والمباني، فإنهم مع اتفاقهم على اغتفار الفاصل اليسير عرفا، واختلافهم في اعتبار الجدار والطريق والنهر ونحوه فاصلا، واعتبار بعضهم أن أقصى مسافة مسموح بها بين الصف والذي يليه تقدر بـ 300 ذراع أي حوالي 500 قدم ، إلا أنهم اتفقوا على أن المسافات المتباعدة جدا على هذا النحو غير مغتفر، وأنه مبطل للجمعة، وعلى ذلك عملُ المسلمين والفُتيا في المذاهب الأربعة المتبوعة ، وهو أمرٌ أقرب للإجماع العمليّ ، كما أن صلاة كل فرد أو مجموعة في بيت مقتدين بالإمام عبر البث المباشر مخالف لمقصود الشارع من اجتماع الناس في الجمع والجماعات في مكان واحد ، ويضاف إلى ما سبق احتمالات حصول الخلل في البث وانقطاعه أو وصوله متأخرا عن الوقت الفعلي لركوع الإمام أو سجوده ، ومن المفاسد أيضا أن السماح بالاقتداء عبر البث ذريعة إلى أنه بعد زوال عذر الوباء الحالي قد يستمر الناس في صلاة الجمعة في بيوتهم عبر التلفاز فتضيع هيبة الجمعة ولا يحصل مقصود الشارع من اجتماع المسلمين في مكان واحد .

علما بأنه لا مانع من أن يخطب الإمام في المسجد في عدد يسير حسب ما تسمح به السلطات الصحية ولو ثلاثة من المأمومين وتبث الخطبة عبر الإنترنت لجالية المسجد لغرض الاستفادة من سماعها ولكن عندما تقام الصلاة يصلي من في البيوت ظهرا أربع ركعات إما فرادى أو كل أسرة تصلي الظهر جماعة معا في بيتها يؤمهم أحدهم.

وفق الله المسلمين للعلم النافع والعمل الصالح ، وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم .

Leave a Reply