Jangan Menyebarkan Pendapat Syadz Di Tengah Umat

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Ada yang saat bertemu pendapat syadz (nyeleneh) atau minimal menyelisihi jumhur empat madzhab, sangat takut mengikutinya, khawatir tidak diterima amalnya di atas landasan pendapat tersebut, dan ia tak akan tertarik mengemukakannya di tengah umum, kecuali dengan ta’liq yang memadai.

Ada juga yang malah senang bertemu pendapat semacam ini, merasa telah menemukan hal yang tidak diketahui orang lain, merasa wawasan, ilmu dan penelaahannya lebih luas, kemudian menyebarkan pendapat ini ke tengah umum, tanpa sedikit pun khawatir membuat umat jatuh pada amal dan pemahaman yang nyeleneh.

Sikap orang yang kedua ini adalah sikap yang berbahaya, dan jauh dari ketaqwaan. Dan yang lebih berbahaya lagi, jika tujuannya adalah untuk bermain-main (tala’ub) dengan agama.

Tentu ini di luar konteks fatwa seorang alim yang mengambil pendapat di luar empat madzhab demi raf’ul masyaqqah wal haraj atas umat. Hal ini dibolehkan oleh sebagian ulama, dengan syarat-syarat tertentu.