Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Fikrah

Menunggu Hasil Pilpres

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Bagaimanapun, harus kita akui pilpres kali ini bukan pertarungan antara Islam dan kekufuran. Empat calon yang ada, KTP-nya semuanya muslim. Tidak pasti juga yang memilih 02 krn sisi Islam atau ikut hasil pertemuan sekian tokoh yang disebut ijtima’ ulama. Dan yang memilih 01 bukan berarti ingin Islam hilang di muka bumi. Bahkan bisa jadi, sebagian (atau: sebagian besar) pemilih 01 di Jatim dan beberapa provinsi lainnya, memilih karena sentimen keislaman, ada seorang kiyai senior di 01, selain juga dukungan sekian pesantren dan kiyai lainnya.

Ini minimal membuat kita sedikit lega, Islam dan dakwah Islam masih bisa jalan, meski mungkin akan ada sedikit kesulitan bagi beberapa kelompok, sebagaimana yang terjadi 5 tahun belakangan. Narasi “Perang Badar” untuk konteks pilpres saat ini, insyaallah tak terlalu tepat.

Meski wajar ada kekecewaan, jika terbukti pasangan 02 kalah, karena ia yang selama ini oleh para da’i dianggap sebagai calon yang lebih sedikit mafsadatnya. Ternyata jangkauan para da’i ini belum menyentuh mayoritas umat Islam. Juga karena 02 ini dianggap oleh sebagian orang sebagai calon yang diusung oleh para ulama (ijtima’ ulama?). Artinya, umat Islam Indonesia banyak yang tidak ikut ulamanya(?). Meski, lagi-lagi ini tak sepenuhnya tepat. Betapa banyak kiyai dan pesantren yang terang-terangan mendukung 01. Entah jika mereka ini tak dianggap ulama oleh pihak lain.

Ya sudahlah, mari tunggu hasil resmi dari KPU. Kalau dianggap curang, silakan adukan ke MK. Setelahnya, mari kembali ke tempat masing-masing, ke halqah-halqah, liqo-liqo, daurah- daurah, ma’had-ma’had, pesantren-pesantren, dan lain-lain, membersamai masyarakat awam, membersamai para santri, agar Islam tetap dan terus hidup dan tumbuh di nusantara kita yang tercinta ini.

Leave a Reply