Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Syarah Hadits

“Syarth” Dan “Jaza” Harus Berbeda

A closeup shot of a human hand holding a lamp on blurred background

Oleh: Muhammad Abduh Negara
Kaidah di kalangan ahli bahasa Arab, bahwa “syarth” dan “jaza'” itu harus berbeda redaksinya, namun dalam Hadits “فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله”, terdapat pengulangan redaksi. Hal ini meniscayakan adanya redaksi yang tersembunyi yang membedakannya.
 
Dan perkiraan dari redaksi tersembunyi (taqdir) tersebut adalah, “qashdan wa niyyatan” pada kalimat pertama, dan “hukman wa syar’an” pada kalimat kedua. Jadi perkiraan makna Hadits tersebut adalah, “Siapa saja yang hijrahnya ia niatkan karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya bernilai secara Syariat dan mendapatkan pahala di sisi Allah dan Rasul-Nya.”, atau yang semisalnya.
 
Wallahu a’lam.
 
Rujukan: Ihkam Al-Ahkam Syarh ‘Umdah Al-Ahkam, karya Imam Ibnu Daqiq Al-‘Id Asy-Syafi’i, Halaman 56, Penerbit Dar Ibn Hazm, Beirut, Libanon.

Leave a Reply