Oleh: Muhammad Abduh Negara
Tidak ada satu pun ulama, yang bisa mengumpulkan As-Sunnah seluruhnya pada dirinya. Tiap ulama, mengumpulkan sebagian As-Sunnah, dan luput dari sebagian lainnya.
Namun jika seluruh ilmu para ulama ini dikumpulkan, maka akan terkumpul seluruh As-Sunnah pada mereka.
Asy-Syafi’i dalam Ar-Risalah (yang dimuat dalam Al-Umm) (Juz 1, Hlm. 17, Dar Al-Wafa, 1440 H), menyatakan:
…كالعلم بالسنة عند أهل الفقه، لا نعلم رجلا جمع السنن فلم يذهب منها عليه شيء، فإذا جُمع علم عامة أهل العلم بها أتى على السنن، وإذا فُرق علم كل واحد منهم: ذهب عليه الشيء منها، ثم كان ما ذهب عليه منها موجودا عند غيره.
Artinya: “…Seperti ilmu terhadap As-Sunnah di sisi ahli fiqih. Kami tidak mengetahui ada seseorang yang berhasil mengumpulkan seluruh As-Sunnah pada dirinya, dan tidak luput darinya satu pun.
Ketika dikumpulkan ilmu seluruh ulama, maka terkumpul seluruh As-Sunnah pada mereka. Dan ketika dipisahkan ilmu tiap ulama tersebut, maka akan luput dari masing-masing mereka sebagian As-Sunnah, dan yang luput pada salah satu ulama, dimiliki oleh ulama yang lain.”
Dari perkataan Asy-Syafi’i di atas, ada pelajaran penting:
1. Tidak ada satu pun ulama yang selalu benar dalam pendapatnya, karena tidak ada satu pun dari mereka yang berhasil mengumpulkan As-Sunnah seluruhnya.
2. Tidak ada satu pun As-Sunnah yang hilang dari umat ini, karena yang tidak diketahui oleh satu ulama, diketahui oleh ulama yang lain.
Wallahu a’lam.
Leave a Reply