Oleh: Muhammad Abduh Negara
Tsabat di atas al-haq, atau kokoh dalam kebenaran, landasannya adalah ilmu, karena ilmu lah yang bisa menunjukkan pada kita, mana yang benar dan mana yang salah.
Karena itu, jika ingin kokoh dalam kebenaran, setelah minta taufiq dari Allah ta’ala, langkah selanjutnya adalah serius dalam mengkaji ilmu, dari sumber-sumber yang kredibel (mu’tabar), baik ilmu maqashid maupun ilmu wasail.
Keberadaan kita dalam sebuah komunitas atau kelompok, demikian juga manutnya kita pada seorang tokoh, siapapun tokohnya, tidak menjamin kita sedang kokoh di atas kebenaran. Karena:
(1) Tidak ada yang menjamin, bahwa komunitas dan kelompok yang kita ikuti, atau tokoh yang kita kagumi, itu benar-benar berada di atas kebenaran. Tidak ada dalil yang secara sharih men-ta’yin bahwa salah satu komunitas, kelompok atau tokoh yang ada di era kontemporer ini, pasti teguh di atas kebenaran. Apapun nama dan label dari komunitas atau kelompok tersebut.
(2) Jika pun komunitas, kelompok dan tokoh tersebut, pada suatu waktu, tegak di atas kebenaran, tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan tetap berada di atas kebenaran selamanya. Karena, selama masih berjalan di atas permukaan bumi, tidak ada satu pun yang aman dari fitnah. Tidak ada satu pun, baik kelompok atau tokoh, yang bisa menjamin dirinya pasti selamat dari berbagai ujian dunia dan kehidupan.
Leave a Reply