Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Qawa'id Fiqhiyyah

Bolehkah Mengkhususkan Sedekah di Hari Jum’at?

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Sebelum kita bicara tentang hukum “mengkhususkan sedekah di hari Jum’at”, kita perlu memberikan tashawwur dulu tentang maksud ungkapan tersebut.

1. Jika yang dimaksud adalah, hanya membolehkan sedekah di hari Jum’at saja, dan melarang sedekah di hari lainnya, maka ini jelas bid’ah dan kemungkaran, karena ia mengharamkan hal yang tidak diharamkan oleh Allah ta’ala.

Namun adakah pelaku “sedekah Jum’at” yang memiliki pemahaman seperti ini? Saya menyangsikannya.

2. Jika yang dimaksud adalah, memilih hari Jum’at dalam prioritas sedekah dan membuat berbagai program untuk menyemarakkannya, dengan tujuan menjaga kontinuitas program dan mendapatkan fadhilah beramal di hari Jum’at, tanpa sedikit pun meyakini ada larangan sedekah di hari lainnya, maka ini hukumnya boleh.

Tim fatwa Islamweb dalam fatwanya nomor 73798 yang berjudul “الصدقة في ليلة الجمعة ويومها أعظم ثوابا” ditanya oleh seseorang (yang potongan pertanyaannya) sebagai berikut:

ولكن يوجد بعض الناس في بلدنا أنهم يخصّون ليلة الجمعة بالصدقة ، ويأتون مثلاً بالطعام إلى المسجد ليأكل الناس بعد صلاة المغرب من ليلة الجمعة وربما الذّين يأكلون هذا الطعام أكثرهم من الأغنياء ، ولا يفعلون ذلك إلا في هذه الليلة، ما رأى فضيلتكم بذلك…

Artinya: “Tapi sebagian orang di negeri kami mengkhususkan sedekah di malam Jum’at. Mereka misalnya membawa makanan ke masjid untuk dimakan orang-orang setelah shalat maghrib pada malam Jum’at, dan kadang yang ikut makan kebanyakan orang yang mampu. Mereka tidak melakukan hal ini kecuali di malam Jum’at ini saja. Apa pendapat anda tentang hal tersebut?”

Tim fatwa menjawab:

فالصدقة في ليلة الجمعة ويومها يكون ثوابها أعظم نظرا لفضيلة ذلك الزمان.

Artinya: “Sedekah di malam Jum’at dan siang harinya, pahalanya sangat besar, karena keutamaan waktu Jum’at tersebut.”

(Tautan fatwa: https://www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/73798/)

Kemudian mereka mengutip beberapa pernyataan ulama klasik, lalu setelah itu menyatakan:

فتخصيص ليلة الجمعة بإطعام بعض الناس لا بأس به؛ بل هو طاعة يثاب عليها فاعلها. وكون من يطعمهم من الأغنياء لا حرج فيه لأن صدقة التطوع تباح للغني…

Artinya: “Maka mengkhususkan memberi makan orang-orang pada malam Jum’at tidak masalah, bahkan ia ketaatan yang mendatangkan pahala. Dan kenyataan ada orang-orang mampu yang ikut memakannya juga tidak masalah, karena sedekah sunnah boleh diberikan pada orang yang mampu…”

Salah satu kutipan yang mereka muat adalah pernyataan Ibnu Al-Qayyim dalam “Zad Al-Ma’ad” yang berbicara tentang berbagai keistimewaan hari Jum’at, yaitu:

الخامسة والعشرون: أن للصدقة فيه مزية عليها في سائر الأيام، والصدقة فيه بالنسبة إلى سائر أيام الأسبوع ، كالصدقة في شهر رمضان بالنسبة إلى سائر الشهور.

Artinya: “Dua puluh lima: sedekah pada hari tersebut punya keistimewaan dibandingkan hari-hari lainnya. Perbandingan sedekah pada hari tersebut dibandingkan hari lainnya seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya.”

وشاهدت شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه، إذا خرج إلى الجمعة يأخذ ما وجد في البيت من خبز أو غيره، فيتصدق به في طريقه سرا، وسمعته يقول: إذا كان الله قد أمرنا بالصدقة بين يدي مناجاة رسول الله صلى الله عليه وسلم، فالصدقة بين يدي مناجاته تعالى أفضل وأولى بالفضيلة

Artinya: “Saya menyaksikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (semoga Allah menyucikan ruhnya) ketika keluar untuk shalat Jum’at, beliau mengambil roti atau lainnya di rumah beliau lalu menyedekahkannya di jalan menuju masjid secara sembunyi-sembunyi. Dan saya mendengar beliau berkata, ‘Jika Allah memerintahkan kita bersedekah ketika akan berbicara empat mata dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekah saat akan bermunajat kepada Allah ta’ala lebih utama dan lebih afdhal’.”

Pada kutipan di atas, Ibnu Al-Qayyim menunjukkan keutamaan sedekah di hari Jum’at dibandingkan hari lainnya, dan ini juga mengisyaratkan bahwa mengkhususkan sedekah di hari Jum’at (dengan tashawwur nomor 2 di atas) tidak masalah hukumnya menurut beliau.

Beliau juga menceritakan amal guru beliau, Ibnu Taimiyyah, yang bersedekah ketika berangkat menuju shalat Jum’at, bahkan beliau menetapkan keutamaan amal tersebut dengan melakukan qiyas terhadap perintah sedekah bagi orang yang ingin berjumpa empat mata dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dimuat dalam Al-Qur’an.

Wallahu a’lam.

Leave a Reply