Pertanyaan:
Apa hukumnya bermuamalah dengan bank Islam?
Jawaban:
Bank Islam merupakan perusahaan bisnis (شركة تجارية) yang praktek muamalahnya terikat dengan hukum-hukum Syariat Islam. Ini yang tercantum dalam peraturan yang dijalankan bank Islam tersebut. Dan orang-orang yang bergerak di lembaga ini selalu siap menerima nasehat terkait praktek muamalah mereka, jika ada yang menyelisihi hukum-hukum Syariat Islam.
Karena itu, bank Islam jelas dan pasti lebih baik dari bank yang bermuamalah dengan riba secara terang-terangan. Orang yang perhatian dengan agamanya, wajib bertanya pada seorang ahli fiqih tiap kali ingin berhadapan dengan transaksi muamalah tertentu, baik dengan bank Islam maupun yang lain, agar ia tak terjatuh pada perkara yang haram. Dan menyimpan uang di bank Islam sebagai kerjasama bisnis (musyarakah) boleh hukumnya, termasuk memakan hasil keuntungan yang mereka berikan, karena itu adalah keuntungan bisnis, bukan keuntungan dari riba.
Dan perlu diingat, bank Islam bukanlah baitul mal, yang di masa lalu bertugas memberikan bantuan bagi orang-orang yang memerlukan, dan melayani urusan kaum muslimin secara gratis. Bank Islam merupakan lembaga bisnis yang bermuamalah untuk meraih keuntungan, mengikuti tuntunan Syariat. Karena bukan baitul mal, tidak wajib baginya memberikan bantuan cuma-cuma bagi orang-orang yang memerlukan.
Fatwa Syaikh Nuh ‘Ali Salman (Fatawa Al-Mu’amalat, fatwa nomor 2)
Diterjemahkan dari: https://www.aliftaa.jo/Question3.aspx?QuestionId=2378
Penerjemah: Muhammad Abduh Negara
—
Teks asli:
حكم التعامل مع البنوك الإسلامية
السؤال :
ما حكم التعامل مع البنك الإسلامي؟
الجواب :
البنك الإسلامي شركة تجارية تتقيّد في تعاملها بأحكام الشريعة الإسلاميّة. هذا ما تنصّ عليه الأنظمة التي قام عليها البنك، والقائمون على هذه المؤسسة يُبدون استعدادهم دائماً لقبول النصيحة حول أي معاملة من المعاملات التي يقومون بها إذا كانت تخالف أحكام الشريعة الإسلامية.
ولهذا فهو خير قطعاً من البنوك التي تتعامل بالربا جهاراً نهاراً، والحريص على دينه يجب أن يسأل فقيهاً عن كل معاملة يريد أن يتعامل بها مع هذا البنك أو غيره؛ حتى لا يقع في الحرام، ويجوز إيداع الأموال لديهم على سبيل المشاركة، وأكل الأرباح التي يعطونها؛ لأنها أرباح تجاريّة وليست أرباحاً ربويّة.
وينبغي التنبيه إلى أن البنك الإسلامي غير بيت مال المسلمين الذي كان في السابق يقوم بالإنفاق على المحتاجين ويرعى شؤون المسلمين مجّاناً؛ فهذه مؤسسة تجاريّة تتعامل بطرق شرعيّة لجمع الأرباح، فلا يُفترَض فيهم الإنفاق المجّانيّ على أصحاب الحاجات.
“فتاوى الشيخ نوح علي سلمان” (فتاوى المعاملات/ فتوى رقم/12)
Leave a Reply