Oleh: Muhammad Abduh Negara
Mayoritas ulama menyatakan bahwa perempuan yang sedang haid haram membaca Al-Qur’an dan menyentuhnya. Ini adalah pendapat ‘Umar bin Al-Khaththab, ‘Ali bin Abi Thalib, dan Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ta’ala ‘anhum.
Ini juga pendapat Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, ‘Atha, Abul ‘Aliyah, An-Nakha’i, Sa’id bin Jubair, Az-Zuhri, Ishaq, Abu Tsaur, Asy-Syafi’i dalam pendapat yang masyhur di madzhabnya, serta salah satu riwayat dari Malik, Abu Hanifah, dan Ahmad, semoga Allah ta’ala merahmati mereka semua.
Sedangkan Dawud berpendapat boleh (perempuan haid membaca Al-Qur’an dan menyentuhnya). Ini merupakan pendapat Malik, Abu Hanifah, dan Ahmad pada riwayat kedua dari mereka.
Rujukan: Mausu’ah Masaail Al-Jumhur fi Al-Fiqh Al-Islami, karya Prof. Dr. Muhammad Na’im Muhammad Hani As-Sa’i, Juz 1, Halaman 108, Penerbit Darussalam, Kairo, Mesir.
Penulis Mausu’ah Masaail Al-Jumhur merujuk pada: Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, karya An-Nawawi, Juz 2, Halaman 340.
Leave a Reply