Oleh: Muhammad Abduh Negara
Ilmu yang dimiliki oleh seseorang, seluas dan sedalam apapun, belum tentu bisa menyelamatkan dirinya dari api neraka, bahkan bisa jadi membuatnya jatuh lebih dulu ke dalam api neraka dibandingkan yang lain, wal ‘iyadzu billah.
Para pendeta Yahudi dan Nasrani, adalah orang-orang yang paling paham terhadap Kitab yang diturunkan kepada mereka, tapi demi mendapatkan sedikit harta dunia, mereka melakukan penyimpangan terhadapnya, mereka sembunyikan sebagian isinya yang tidak menguntungkan mereka, mereka ganti isi Kitab tersebut, agar sesuai hawa nafsu mereka.
Wajar Ibnu Taimiyyah kemudian mengatakan, para ulama Ahli Kitab ini, adalah orang yang paling buruk di antara Ahli Kitab yang lain. Karena mereka adalah orang-orang yang merekayasa kesesatan, para pemimpin kesesatan.
Di tengah umat Islam pun, dikenal istilah “ulama su”, mereka disebut ulama, karena memang memiliki wawasan keislaman yang lebih banyak dibandingkan orang biasa. Namun niat mereka sejak awal tidak lurus, dan pengetahuan yang mereka miliki itu tidak ditujukan untuk meninggikan Kalimat Allah, tapi untuk mendapatkan harta dunia yang sedikit.
Mereka ini sesat, karena menyelisihi kebenaran, dan menyesatkan banyak orang, yang tertipu dengan jubah ulama yang mereka pakai, dengan berbagai dalil yang terlontar dari lisan mereka yang sudah mereka simpangkan maknanya, dengan berbagai gelar dan laqab yang mentereng yang menyertai nama mereka.

Leave a Reply