Meniti Jalan Para Ulama - Blog Pribadi Muhammad Abduh Negara

Fikrah

Pemahaman Kalangan Liberal tentang Al-Qur’an Tidak Bersumber dari Asya’irah

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Keliru jika menisbatkan dan menyandarkan pemahaman kalangan liberal terhadap Al-Qur’an, pada kalangan Asya’irah. Meski konsep Kalam Allah, cukup rumit di sisi Asya’irah, dan mengandung isykalat, tapi ia bukan akar dari paham liberal yang mendesakralisasi Al-Qur’an. Akar pemikiran liberal adalah pemikiran sekuler di luar Islam, yang meragukan semua kitab suci, termasuk Al-Qur’an.

Dan Al-Qur’an yang kita baca dan kita dengar saat ini, adalah Kalam Allah, bagi Asya’irah, maupun umumnya afiliasi muslim lainnya. Hanya saja, mereka membedakan antara Kalam yang merupakan sifat Allah secara haqiqatan, dan Kalam yang merupakan ‘ibarah dari sifat Allah yang hakiki tersebut. Namun penisbatan Kalam tersebut pada makhluk, tidak diterima oleh Asya’irah, bahkan bisa dikatakan itu adalah kekufuran, sebagaimana dikatakan oleh Al-Bajuri dalam “Syarh Jauharah At-Tauhid”:

ومن نسب القرآن لغير الله تعالى فهو كافر

Artinya: “Siapa saja yang menisbatkan Al-Qur’an pada selain Allah ta’ala, maka dia telah kafir.”

Jadi, yang menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah Kalam Nabi secara sharahatan, maka jelas itu bukan pandangan Asya’irah. Apalagi kalau hal itu disebutkan, sebagai muqaddimah untuk desakralisasi Al-Qur’an.

Bagi Asya’irah, Al-Qur’an yang kita baca dan kita dengar, itu adalah Kalam Allah yang merupakan ‘ibarah dari sifat Kalam-Nya yang hakiki, sekaligus makhluk-Nya, namun Al-Qur’an bukan Kalam makhluk-Nya. Bedakan, ia adalah makhluk, dengan ia adalah kalam makhluk.

Kembali, konsep Asya’irah tentang Al-Qur’an memang cukup pelik, dan sah-sah saja untuk dikritisi. Namun menganggapnya sebagai akar dari pemikiran liberal, tampaknya terlalu berlebihan. Wallahu a’lam.

Leave a Reply