Oleh: Muhammad Abduh Negara
Para shahabat radhiyallahu ‘anhum saling berdebat dalam banyak persoalan. Demikian juga, para aimmah yang diikuti, juga saling berdebat. Kita pun saat ini, juga seringkali berdebat di media sosial.
Lalu, apa perbedaannya?
1. Perdebatan mereka dilandasi ilmu, sedangkan kita dilandasi kejahilan yang diperparah oleh sifat sok tahu.
2. Perdebatan mereka karena ilmu dan untuk sampai pada kebenaran, sedangkan kita kebanyakan karena fanatisme buta (ta’ashshub) pada afiliasi, kubu-kubuan dan demi kemenangan kelompok sendiri.
Inilah yang membuat mereka mulia, dan membuat kita hina.
Leave a Reply